Mulai Dari Tidak Punya Asisten Orang Lokal Sampai Tidak Tinggal Di Indonesia, Ada Apa Dengan Patrick Kluivert?

Mulai Dari Tidak Punya Asisten Orang Lokal Sampai Tidak Tinggal Di Indonesia, Ada Apa Dengan Patrick Kluivert?
Pelatih Timnas Indonesia saat ini, Patrick Kluivert dikabarkan akan mendapat kecaman dari suporter Timnas. Pemain yang katanya merupakan legenda FCB itu tidak pernah tinggal di Indonesia dan bahkan Patrick tidak memiliki asisten pelatih dari Indonesia. Apa yang terjadi sebenarnya? Ada apa dengan Patrick Kluivert? Berikut rinciannya. LGODEWA
Tidak memiliki asisten lokal
Timnas Indonesia sempat mengalami penurunan dan peningkatan performa dibawa asuhan Patrick Kluivert. Patrick Kluivert datang menggantikan Shin Tae Yong sebagai pelatih.
Debutnya bersama Timnas, Patrick Kluivert pertama-tama menjalani laga tandang ke Australia. Buruknya, susunan pemain rancangan pertama Patrick Kluivert hari itu mengalami kekalahan besar dengan skor 5-1.
Pada lanjutan pertandingan kualifikasi Piala Dunia yang diadakan di Stadion Utama GBK untuk menjamu Bahrain. Timnas Indonesia harus memenangkan pertandingan kali ini melawan Bahrain. Timnas Indonesia pun berhasil membalas Bahrain di pertandingan ini dengan skor tipis 1-0 di hadapan suporter sendiri.
Timnas pun keluar sebagai pemenang di pertandingan kali ini dan mendapatkan 3 poin penting. Ole Romeny berhasil menyelamatkan Timnas Indonesia dari kekalahan.
Satu-satunya staf lokal yang berada di jajaran kepelatihan Patrick Kluivert saat ini hanyalah seorang asisten pelatih fisik, yaitu Sofie Imam Faizal. Quentin Jacoba lah yang memantau langsung sang asisten. Pria berusia 37 tahun itu pasalnya termasuk asisten Quentin Jacoba, bukan asisten Kluivert.
Dari banyaknya pelatih asing yang melatih Timnas Indonesia, baru Patrick sajalah yang tidak memiliki asisten pelatih lokal. Dulu, Alfred Riedl, Luis Milla, hingga Shin Tae Yong memiliki beberapa asisten pelatih lokal di kepelatihannya.
Hal ini tentunya menjadi tanda tanya suporter Timnas. Ketua PSSI, Erick Thohir bahkan komentar jika dirinya tidak akan ikut campur perihal ini.
Jika Timnas Indonesia gagal melaju ke Piala Dunia, ada kemungkinan jika Patrick Kluivert akan menerima banyak kecaman dari berbagai lapis kalangan masyarakat. Jika berhasil lolos, mungkin suporter tidak akan ambil pusing.
Tidak pernah terlihat tinggal lama
Patrick Kluivert ini, terpantau tidak pernah tinggal berlama-lama di Indonesia. Dirinya hanya tinggal saat dirinya akan diperkenalkan ke publik bahwa Patrick adalah pelatih baru Timnas Garuda pada bulan Januari.
Lalu kembali lagi pada awal Februari, Patrick terpantau menonton liga satu dan datang ke kandang Dewa United. Lalu kembali pulang ke Belanda.
Sang pelatih itu baru terlihat berada di Indonesia saat Timnas akan menjalani pertandingan penting melawan Bahrain di GBK. Pasalnya, dari Belanda, Patrick langsung pergi ke Australia di laga sebelumnya saat Indonesia kalah 5-1 dari Australi.
Hingga kini, Patrick Kluivert belum ada lagi datang ke Indonesia. Hanya asisten pelatihnya saja, Gerald Vanenburg yang datang ke sesi latihan dan memantau jalannya pertandingan Liga 1.
Munculnya kekhawatiran
Selain suporter Indonesia, ada pula media asing yang memantau dan mengkhawatir hal ini juga. Media Korea Selatan mengingatkan Indonesia, tentang para pelatih Eropa yang malas.
Pasalnya, Timnas Korea sendiri pernah kedapatan memiliki pelatih eropa yang malas. Pelatih itu adalah Juergen Klinsmann.
Bahkan media Korea Selatan menjuluki Patrick Kluivert sebagai “Juergen Klinsmann 2”. Bahkan media korea itu ikut mencaci sang pelatih yang malah asyik menonton laga El Clasico minggu lalu. Dan mengingatkannya untuk mempersiapkan partai Kualifikasi selanjutnya.
Tentunya hal ini sangat berbeda jauh dengan pelatih yang kemarin di pecat PSSI. Pelatih sebelumnya bahkan terus mensupport Timnas walau sudah tidak menduduki jabatan kepelatihannya.