Liverpool vs Crystal Palace: Drama di Anfield, Saat Sepuluh Pemain Bertahan dengan Harga Diri

Liverpool vs Crystal Palace: Drama di Anfield, Saat Sepuluh Pemain Bertahan dengan Harga Diri
Pertandingan terakhir Liga Inggris 2024/2025 antara Liverpool vs Crystal Palace menyisakan sebuah cerita getir, penuh peluh dan perjuangan. Meski tertinggal lebih dulu dan harus bermain dengan 10 orang, The Reds berhasil menyamakan skor 1-1 berkat gol penyelamat dari Mohamed Salah di menit-menit akhir pertandingan.
Awal Laga yang Mengejutkan
Hanya butuh delapan menit untuk membuat Anfield terdiam. Ismaila Sarr, dengan kecepatan dan ketajamannya, menjebol gawang Liverpool usai menerima umpan terobosan tajam dari Tyrick Mitchell. Dua bek tengah Liverpool seolah membuka jalan, dan Sarr tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Tendangannya mengarah tepat ke tiang jauh, mengecoh Alisson Becker tanpa ampun. LGOACE
Skor 0-1 dan The Reds dipaksa bangun dari tidur siang yang terlalu dini.
Serangan Liverpool yang Tumpul
Liverpool mencoba merespons. Pada menit ke-25, Luis Diaz menciptakan peluang pertama setelah mendapat operan pendek dari Dominik Szoboszlai. Sayangnya, arah tembakannya meleset dari sasaran. Lima menit kemudian, Diaz kembali mengancam lewat sundulan dari umpan silang Ryan Gravenberch, tapi bola masih melayang.
Jean-Philippe Mateta bahkan sempat menggandakan keunggulan Palace di menit ke-31, namun wasit menganulir karena offside. Tak berhenti di situ, tiga menit berselang, Mateta kembali nyaris mencetak gol namun bola hanya membentur mistar.
Pada menit ke-38, Liverpool mendapat peluang emas saat Salah mengirim umpan lob kepada Diaz. Tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Dean Henderson, namun sang kiper tampil sigap menahan bola.
Babak Kedua: Perubahan dan Harapan
Memasuki babak kedua, Trent Alexander-Arnold dimasukkan untuk memperkuat serangan. Serangan Liverpool semakin hidup. Salah mendapat ruang tembak di menit ke-51, namun bola hanya membentur pemain bertahan dan menghasilkan sepak pojok.
Di menit ke-65, Darwin Núñez yang baru masuk hampir menyamakan skor. Tapi lagi-lagi Henderson jadi tembok tak tertembus.
Dua menit kemudian, Crystal Palace melancarkan serangan balik cepat. Ismaila Sarr kembali mengancam, tapi kali ini Alisson tampil luar biasa dengan penyelamatan gemilang.
Pukulan Ganda: Kartu Merah Gravenberch
Petaka datang pada menit ke-68. Ryan Gravenberch menerima kartu kuning kedua setelah melanggar Daichi Kamada. Liverpool harus bertahan dengan sepuluh pemain, tertinggal satu gol, dan waktu mulai berlari dari mereka.
Namun justru dari ketertinggalan itulah muncul keteguhan. Sebuah bentuk perlawanan yang tak ditulis di papan taktik, melainkan di dalam dada para pemain.
Gol Penyelamat Salah
Waktu tersisa tinggal 6 menit. Anfield menahan napas. Diogo Jota sempat mengancam, namun bola membentur tiang. Lalu datanglah momen itu.
Menit ke-84, Cody Gakpo mengirim sundulan ke arah Mohamed Salah. Si nomor 11, seperti dituntun takdir, menyambar bola dari jarak dekat. Bola membentur pemain belakang Palace, lalu bergulir masuk ke gawang.
Anfield meledak. 1-1. Harapan kembali hidup, meski sebentar.
Menahan Nafas Hingga Peluit Panjang
Crystal Palace sempat punya peluang di masa injury time. Eddie Nketiah berdiri bebas di kotak penalti, menembak keras ke arah gawang. Tapi Alisson Becker – penjaga asa terakhir Liverpool – menepisnya dengan tenang.
Peluit panjang berbunyi. Skor akhir Liverpool vs Crystal Palace: 1-1.
Bukan Sekadar Angka, Tapi Harga Diri
Bagi Liverpool, hasil imbang ini bukan hanya sekadar satu poin. Ini adalah simbol perlawanan, bahwa bahkan ketika kekurangan jumlah pemain dan tertinggal, mereka tetap berdiri dan bertarung. Salah, yang sempat jadi sorotan musim ini, menutup laga dengan catatan manis dan penuh arti.
Crystal Palace juga layak diacungi jempol. Mereka bermain disiplin, menyerang tajam, dan hampir pulang membawa tiga poin dari Anfield.
Namun sepak bola bukan soal hampir. Ini tentang momen, keberanian, dan sedikit keberuntungan.
Penutup: Sebuah Akhir, Sebuah Awal Baru
Musim Liga Inggris 2024/2025 resmi berakhir untuk Liverpool dengan hasil imbang. Tapi di balik itu, banyak pelajaran bisa dipetik. Tentang keberanian untuk tidak menyerah. Tentang bagaimana satu pemain bisa mengubah cerita.
Dan tentang bagaimana Liverpool vs Crystal Palace menjadi drama yang layak dikenang – tak hanya oleh para pendukung, tapi oleh siapa pun yang mencintai sepak bola.