Klub Milik Kylian Mbappé Terdegradasi: Ancaman PHK

Klub Milik Kylian Mbappé Terdegradasi: Ancaman PHK Membayangi Karyawan
Krisis bukan hanya soal kekalahan di lapangan. Kini, ia menjalar hingga ke meja kerja, ke ruang staf, ke kehidupan banyak orang yang mengandalkan klub sepakbola sebagai sumber nafkah. Itulah yang sedang terjadi di klub milik Kylian Mbappé, yang baru saja terperosok ke jurang degradasi dari Ligue 2 Prancis LIGALGO.
Dari Pemain Bintang ke Pemilik Klub
Nama Kylian Mbappé tak pernah sepi dari sorotan. Ia bukan sekadar striker andalan, bukan hanya wajah baru Real Madrid, tetapi juga seorang pemilik klub. Tahun lalu, Mbappé membuat kejutan dengan mengakuisisi Stade Malherbe Caen sebanyak 80 persen sahamnya. Sebuah langkah yang awalnya dinilai sebagai bentuk kontribusi nyata pada sepakbola akar rumput Prancis.
Namun, kenyataan di lapangan tak semanis ekspektasi. Caen justru terpuruk musim ini, dan kini klub yang dijuluki Les Malherbistes itu harus menerima kenyataan pahit: resmi terdegradasi ke Divisi 3 Prancis (Championnat National).
Catatan Musim yang Suram
Penampilan Caen musim 2024/2025 bisa dibilang sangat mengecewakan. Dari total 34 pertandingan yang mereka jalani di Ligue 2, tim ini hanya mampu mengoleksi 22 poin. Rinciannya: hanya 5 kemenangan, 7 hasil imbang, dan sisanya 22 kali kalah. Hasil ini membuat mereka menempati dasar klasemen alias posisi juru kunci.
Dan ironisnya, ini menjadi sejarah terburuk bagi klub. Sejak berdirinya, Caen tak pernah terjerembap ke kasta ketiga sepakbola Prancis. Kini, mereka harus menghadapi kenyataan pahit itu.
Ancaman dari Pengawas Keuangan DNCG
Kehilangan status di Ligue 2 tak hanya berarti penurunan kualitas kompetisi. Klub kini menghadapi ancaman lanjutan: potensi kehilangan status profesional.
Lembaga pengawas keuangan sepakbola Prancis, Direction Nationale du Contrôle de Gestion (DNCG), dijadwalkan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi finansial klub. Jika DNCG menilai bahwa keuangan klub tak layak untuk status profesional, maka status itu bisa dicabut. Konsekuensinya, klub tak hanya terdegradasi secara teknis, tetapi juga secara administratif dan finansial.
Efek Domino: PHK Mengintai Karyawan Klub
Tak ada degradasi yang tanpa luka. Dan luka kali ini bisa menjalar ke luar lapangan. Para karyawan klub terancam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Menurut laporan dari media Goal, Caen harus melakukan penyesuaian anggaran besar-besaran. Klub diperkirakan akan memangkas 8 hingga 10 juta Euro dari total pengeluaran tahunan mereka saat berkompetisi di kasta ketiga. Artinya, pemangkasan itu tak hanya menyasar pemain atau staf pelatih, tapi juga seluruh lini kerja klub: dari administrasi, pengelola stadion, sampai petugas kebersihan.
Mbappé Jadi Sasaran Kritik Fans
Mimpi menjadi pemilik klub ternyata tidak sesederhana menyusun strategi di video game. Kylian Mbappé kini jadi bulan-bulanan kritik para suporter Caen. Mereka menyalahkan sang megabintang karena dianggap tak benar-benar peduli dengan kelangsungan klub.
Beberapa fans menyebut kehadiran Mbappé tak lebih dari pencitraan bisnis, tanpa komitmen nyata terhadap pengelolaan klub. Padahal, harapan sempat membumbung tinggi ketika nama besar Mbappé masuk dalam jajaran pemilik.
Namun, hasil akhir tak bisa disangkal. Degradasi adalah pukulan telak. Dan saat klub sedang limbung, tentu semua mata mencari sosok untuk disalahkan. Sayangnya, nama Mbappé berada di urutan teratas daftar itu.
Klub Milik Mampukah Caen Bangkit?
Pertanyaan terbesar kini menggantung: apa masa depan Stade Malherbe Caen?
Bangkit dari degradasi bukan perkara mudah, apalagi dengan kondisi finansial yang terancam kolaps. Dibutuhkan restrukturisasi besar-besaran, kepemimpinan kuat, serta suntikan dana yang tidak kecil. Jika Mbappé benar-benar serius dalam perannya sebagai pemilik, maka inilah saatnya ia membuktikan kapasitasnya. Bukan dengan kata-kata, tapi lewat tindakan nyata.
Dan bagi ratusan karyawan yang kini cemas akan masa depannya, harapan satu-satunya adalah keajaiban. Mungkin bukan di lapangan, tapi di ruang rapat, di neraca keuangan, di tangan para pengambil keputusan.