Desain Jersey Paling Buruk dalam Sejarah Sepak Bola : Estetika
Desain Jersey Paling Buruk dalam Sejarah Sepak Bola : Estetika dan Kontroversi
Desain Jersey Paling Buruk dalam Sejarah Sepak Bola : Estetika dan Kontroversi – Jersey sepak bola bukan hanya berfungsi sebagai pakaian resmi tim; mereka juga merupakan representasi dari identitas klub, budaya, dan sejarah. Desain jersey yang inovatif dan menarik bisa membuat klub dikenal luas dan menjadi bagian dari sejarah mereka.
Juventus – 2015/2016 (Jersey Berstrip Zebra)
Juventus adalah salah satu klub terbesar di Italia dan Eropa, terkenal dengan jersey bergaris hitam-putih yang ikonik. Namun, pada musim 2015/2016, Adidas, sponsor teknis Juventus saat itu, meluncurkan desain jersey dengan pola zebra yang sangat berbeda dari desain tradisional klub. Jersey ini menampilkan garis-garis hitam dan putih yang tidak konsisten dan terlihat seperti pola zebra yang sangat mencolok.
Desain ini mendapatkan banyak kritik dari penggemar dan analis sepak bola karena tidak sesuai dengan tradisi estetika Juventus. Banyak yang merasa bahwa pola zebra tersebut terlalu berlebihan dan mengganggu keindahan jersey klasik klub. Selain itu, jersey ini dianggap kurang menghormati desain ikonik yang telah menjadi ciri khas Juventus selama bertahun-tahun.
Manchester City – 1993/1995 (Jersey “Cian dan Kuning”)
Jersey Manchester City pada musim 1993/1995, yang dikenal dengan nama “Jersey Cian dan Kuning,” adalah salah satu desain terburuk dalam sejarah klub. Jersey ini menampilkan warna cyan yang mencolok dengan desain garis-garis kuning yang kontras. Warna-warna cerah ini bukan hanya tidak sesuai dengan warna tradisional Manchester City, tetapi juga dianggap sebagai kombinasi yang sangat tidak estetis. IDCWIN88
Desain ini diciptakan oleh perusahaan sponsor, Le Coq Sportif, dan mendapat kritik karena dianggap tidak mencerminkan warisan dan identitas klub. Banyak penggemar Manchester City merasa bahwa jersey ini tidak hanya buruk secara visual tetapi juga tidak cocok dengan gaya permainan dan filosofi klub.
Deportivo La Coruña – 1999/2000 (Jersey “Kue Tart”)
Jersey Deportivo La Coruña musim 1999/2000 sering disebut “Jersey Kue Tart” karena desainnya yang menyerupai pola kue tart dengan warna-warna cerah dan pola geometris yang aneh. Jersey ini menampilkan kombinasi warna biru, merah, dan putih dengan desain yang sangat berani dan tidak biasa. Pola geometris yang digunakan memberikan kesan visual yang membingungkan dan membuat jersey ini terlihat tidak konsisten.
Desain ini mendapatkan kritik luas karena dianggap tidak hanya tidak sesuai dengan estetika sepak bola tetapi juga tidak mewakili klub Deportivo La Coruña dengan baik. Banyak penggemar merasa bahwa jersey ini terlalu eksentrik dan kurang menggambarkan identitas klub yang lebih tradisional.
Hull City – 2014/2015 (Jersey “Kambing Betina”)
Jersey Hull City musim 2014/2015 dikenal dengan julukan “Jersey Kambing Betina” karena desainnya yang menyerupai pola bulu kambing betina. Jersey ini menampilkan pola berwarna hitam dengan aksen emas yang memberikan kesan berbulu. Meskipun niat di balik desain ini adalah untuk menciptakan sesuatu yang unik, hasil akhirnya dianggap terlalu aneh dan tidak menarik.
Desain ini menjadi bahan ejekan di media sosial dan forum penggemar karena dianggap tidak memenuhi standar estetika sepak bola. Kritik terhadap jersey ini juga mencerminkan bagaimana desain yang terlalu eksentrik bisa mengganggu citra klub dan mendapatkan respons negatif dari penggemar. IDCWIN88
FC Barcelona – 2018/2019 (Jersey “Motif Keramik”)
Jersey FC Barcelona musim 2018/2019 menjadi sorotan karena desainnya yang menampilkan motif keramik dengan pola yang dianggap tidak cocok dengan estetika klub. Jersey ini menggunakan kombinasi warna biru dan merah dengan pola yang sangat kompleks dan berwarna-warni, yang tidak sesuai dengan desain tradisional Barcelona.
Desain ini mendapatkan kritik dari penggemar dan analis karena dianggap tidak menghormati desain klasik Barcelona yang terkenal dengan garis-garis vertikal merah dan biru. Beberapa penggemar juga merasa bahwa pola keramik tersebut terlalu ramai dan tidak menampilkan kesederhanaan yang menjadi ciri khas jersey Barcelona.